Selasa, 13 Oktober 2009

Cara Tepat Untuk Mati Syahid (Bag. 2 Selesai)

KEUTAMAAN MATI SYAHID
Ketahuilah wahai saudaraku yang bertauhid, sesungguhnya keberhasilan yang paling utama dan anugrah yang paling baik yang didapatkan oleh seseorang itu adalah jika Alloh memilihnya untuk mati syahid. Alloh ta'ala berfirman:
وَيَتَّخِذَ مِنْكُمْ شُهَدَاءَ
… dan mengambil di antara kalian sebagai syuhada' …
Dan Nabi-Nya shollallohu 'alaihi wa sallam bersabda kepada seorang sahabat yang berdo'a kepada Alloh dengan mengucapkan:
اَللَّهُمَّ آتِنِيْ خَيْرَ مَا تُؤْتِي عِبَادَكَ الصَّالِحِيْنَ
Ya Alloh berikanlah kepadaku apa yang paling baik yang telah Engkau berikan kepada hamba-Mu yang sholih.
Rosululloh shollallohu 'alaihi wa sallam bersabda kepada orang tersebut:
إِذاً يُعْقَرُ جَوَادُكَ وَتُسْتَشْهَدُ فِيْ سَبِيْلِ اللهِ
Jika demikian kudamu akan tersembelih dan engkau akan mati syahid di jalan Alloh.
Dan mati syahid itu adalah kedudukan yang sangat besar dan tinggi yang tidak akan diraih kecuali oleh orang yang layak untuk mendapatkannya. Maka barangsiapa yang mendapatkan bagian yang banyak,
فَأُوْلَئِكَ مَعَ الَّذِيْنَ أَنْعَمَ اللهُ عَلَيْهِمْ مِنَ النَّبِيِّيْنَ وَالصِّدِّيْقِيْنَ وَالشُّهَدَاءِ وَالصَّالِحِيْنَ وَحَسُنَ أُولَئِكَ رَفِيْقًا
Maka mereka bersama orang-orang yang telah Alloh beri anugerah kepada mereka dari kalangan para Nabi, Shiddiqin, syuhada' dan orang-orang sholih, dan mereka itu adalah sebaik-baik teman dekat.
Alloh ta'ala berfirman:
وَلاَ تَقُولُوا لِمَن يُقْتَلُ فِي سَبِيلِ اللهِ أَمْوَاتُُ بَلْ أَحْيَآءُُ وَلَكِن لاَّ تَشْعُرُونَ
Dan janganlah kalian katakan bahwa orang-orang yang terbunuh di jalan Alloh itu mati, akan tetapi mereka itu hidup namun kalian tidak menyadarinya.
وَلِيَعْلَمَ اللهُ الَّذِينَ ءَامَنُوا وَيَتَّخِذَ مِنكُمْ شُهَدَآءَ
Dan supaya Alloh mengetahui orang-orang yang beriman dan mengambil syuhada' di antara kalian.
وَلَئِنْ قُتِلْتُمْ فِيْ سَبِيْلِ اللهِ أَوْ مُتُّمْ لَمَغْفِرَةٌ مِنَ اللهِ وَرَحْمَةٌ خَيْرٌ مِمَّا يَجْمَعُوْنَ
Dan jika kalian terbunuh di jalan Alloh atau kalian mati maka ampunan dan rahmat dari Alloh itu benar-benar lebih baik daripada apa yang mereka kumpulkan.
فَالَّذِينَ هَاجَرُوا وَأُخْرِجُوا مِن دِيَارِهِمْ وَأُوذُوا فِي سَبِيلِي وَقَاتَلُوا وَقُتِلُوا لأُكَفِّرَنَّ عَنْهُمْ سَيِّئَاتِهِمْ وَلأُدْخِلَنَّهُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِن تَحْتِهَا اْلأَنْهَارُ ثَوَابًا مِّنْ عِندِ اللهِ وَاللهُ عِندَهُ حُسْنُ الثَّوَابِ
Maka orang-orang yang berhijrah, yang diusir dari kampung halamannya, yang disakiti pada jalan-Ku, yang berperang dan yang dibunuh, pastilah akan Ku-hapuskan kesalahan-kesalahan mereka dan pastilah Aku masukkan mereka ke dalam surga yang mengalir sungai-sungai di bawahnya. Sebagai pahala di sisi Allah. Dan Allah pada sisi-Nya pahala yang baik".
وَلاَ تَحْسَبَنَّ الَّذِيْنَ قُتِلُوْا فِيْ سَبِيْلِ اللهِ أَمْوَاتاً بَلْ أَحْيَاءٌ عِنْدَ رَبِّهِمْ يُرْزَقُوْنَ
Dan janganlah sekali-kali kalian menyangka bahwasanya orang-orang yang terbunuh di jalan Alloh itu mati, akan tetapi mereka itu hidup di sisi Robb mereka diberi rizki.
إِنَّ اللهَ اشْتَرَى مِنَ الْمُؤْمِنِينَ أَنفُسَهُمْ وَأَمْوَالَهُم بِأَنَّ لَهُمُ الْجَنَّةَ يُقَاتِلُونَ فِي سَبِيلِ اللهِ فَيَقْتُلُونَ وَيُقْتَلُونَ وَعْدًا عَلَيْهِ حَقًّا فِي التَّوْرَاةِ وَاْلإِنجِيلِ وَالْقُرْءَانِ وَمَنْ أَوْفَى بِعَهْدِهِ مِنَ اللهِ فَاسْتَبْشِرُوا بِبَيْعِكُمُ الَّذِي بَايَعْتُمْ بِهِ وَذَلِكَ هُوَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ
Sesungguhnya Alloh telah membeli dari orang-orang mu'min, diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka. Mereka berperang pada jalan Alloh, lalu mereka membunuh atau terbunuh. (Itu telah menjadi) janji yang benar dari Alloh di dalam Taurot, Injil dan al-Qur'an. Dan siapakah yang lebih menepati janjinya (selain) dari Alloh? Maka bergembiralah dengan jual beli yang telah kalian lakukan itu, dan itulah kemenangan yang besar.
وَالَّذِينَ هَاجَرُوا فِي سَبِيلِ اللهِ ثُمَّ قُتِلُوا أَوْ مَاتُوا لَيَرْزُقَنَّهُمُ اللهُ رِزْقًا حَسَنًا وَإِنَّ اللهَ لَهُوَ خَيْرُ الرَّازِقِينَ
Dan orang-orang yang berhijroh di jalan Alloh kemudian mereka terbunuh atau mati, Alloh pasti memberikan rizki kepada mereka dengan rizki yang baik. Dan sesungguhnya Alloh itu benar-benar pemberi rizki yang terbaik.
سَيَهْدِيهِمْ وَيُصْلِحُ بَالَهُمْ وَيُدْخِلُهُمُ الْجَنَّةَ عَرَّفَهَا لَهُمْ
Alloh akan memberi petunjuk kepada mereka dan memperbaiki keadaan mereka. Dan memasukkan mereka ke dalam surga yang telah diperkenalkan-Nya kepada mereka.
Dan diriwayatkan dari Abu Huroiroh rodliyallohu 'anhu, bahwasanya Nabi shollallohu 'alaihi wa sallam bertanya kepada Jibril tentang ayat:
وَنُفِخَ فِي الصُّوْرِ فَصَعِقَ مَنْ فِي السَّمَوَاتِ وَاْلأَرْضِ إِلاَّ مَنْ شَاءَ اللهُ
Dan ditiuplah sangkakala sehingga tersungkurlah semua yang ada di langit dan bumi kecuali orang yang dikehendaki oleh Alloh.
Siapakah mereka yang Alloh tidak kehendaki untuk tersungkur itu? Jibril menjawab: Mereka adalah syuhada-ulloh.
Diriwayatkan dari Abu Huroiroh bahwasanya Rosululloh shollallohu 'alaihi wa sallam bersabda:
اَلشَّهِيْدُ لاَ يَجِدُ مَسَّ الْقَتْلِ إِلاَّ كَمَا يَجِدُ أَحَدُكُمُ الْقَرْصَةََ يَقْرِصُهَا
Orang yang mati syahid itu tidak merasakan kematian kecuali seperti kalian merasakan dicubit.
Dan diriwayatkan dari Anas bin Malik rodliyallohu 'anhu bahwasanya Nabi shollallohu 'alaihi wa sallam bersabda:
مَا مِنْ نَفْسٍ تَمُوْتُ لَهَا عِنْدَ اللهِ خُيْرٌ يَسُرُّهَا أَنَّهَا تَرْجِعُ إِلَى الدُّنْيَا وَلاَ أَنَّ لَهَا الدُّنْيَا وَمَا فِيْهَا إِلاَّ الشَّهِيْدُ، فَإِنَّهُ يَتَمَنَّى أَنْ يَرْجِعَ فَيُقْتَلُ فَي الدُّنْيَا لِمَا يَرَى مِنْ فَضْلِ الشَّهَادَةِ (وفي رواية: لِمَا يَرَى مِنَ الْكَرَامَةِ)
Tidak ada seseorang yang telah mati yang mendapatkan kebaikan di sisi Alloh, kemudian dia ingin kembali ke dunia atau ia diberi dunia dan seisinya kecuali orang yang mati syahid. Sesungguhnya orang yang mati syahid itu berharap untuk dapat kembali ke dunia lalu ia terbunuh di dunia lantaran keutamaan mati syahid yang ia lihat. Dan di dalam riwayat lain disebutkan: lantaran kemuliaan yang ia lihat.
Dan diriwayatkan dari Abdulloh bin Amr rodliyallohu 'anhuma, ia berkata: Saya telah mendengar Rosululloh shollallohu 'alaihi wa sallam bersabda:
أَوَّلُ ثُلَّةٍ تَدْخُلُ الْجَنَّةَ، اَلْفُقَرَاءُ الْمُهَاجِرُوْنَ الَّذِيْنَ تَتَّقِى بِهِمُ الْمَكَارِهُ، إِذاَ أُمِرُوْا سَمِعُوْا وَأَطَاعُوْا، وِإِنْ كَانَتْ لِلرَّجُلِ مِنْهُمْ حَاجَةٌ إِلَى سُلْطَانٍ لَمْ تُقْضَ لَهُ حَتَّى يَمُوْتَ وَهِيَ فِيْ صَدْرِهِ، وَإِنَّ اللهَ عز وجل لَيَدْعُو يَوْمَ الْقِيَامَةِ الْجَنَّةَ فَتَأْتِي بِزَخْرَفِهَا وَزِيْنَتِهَا، فَيَقُوْلُ: أَيْنَ عِبَادِي الَّذِيْنَ قَاتَلُوْا فِيْ سَبِيْلِي وَقُتِلُوْا أَوْ أُوْذُوْا وَجَاهَدُوْا فِيْ سَبِيْلِي، أَدْخِلُوا الْجَنَّةَ، فَيَدْخُلُوْنَهَا بِغَيْرِ حِسَابٍ، فَتَأْتِي الْمَلاَئِكَةُ فَيَسْجُدُوْنَ، فَيَقُوْلُوْنَ: رَبَّنَا نَحْنُ نُسَبِّحُ بِحَمْدِكَ اللَّيْلَ وَالنَّهَارَ وَنُقَدِّسُ لَكَ، مَنْ هَؤُلاَءِ الَّذِيْنَ آثَرْتَهُمْ عَلَيْنَا؟ فَيَقُوْلُ الرَّبُّ عز وجل: هَؤُلاَءِ عِبَادِي الَّذِيْنَ قَاتَلُوْا فِيْ سَبِيْلِيْ وَأُوْذُوْا فِيْ سَبِيْلِيْ، فَتَدْخُلُ عَلَيْهِمُ الْمَلاَئِكَةُ مِنْ كُلِّ بَابٍ: سَلاَمٌ عَلَيْكُمْ بِمَا صَبَرْتُمْ فَنِعْمَ عُقْبَى الدَّار
Kelompok pertama kali yang masuk syurga adalah orang-orang miskin dari kalangan muhajirin yang mana mereka itu senantiasa dalam kesusahan. Apabila mereka diperintahkan mereka mendengar dan taat. Dan jika mereka memiliki kebutuhan kepada penguasa, kebutuhannya itu tidak terpenuhi sampai ia mati sedangkan kebutuhannya itu terpendam di dalam dadanya. Dan sesungguhnya Alloh 'azza wa jalla pada hari qiyamat memanggil syurga, maka syurga itu datang dengan keindahan dan perhiasannya. Lalu Alloh berfirman: Manakah hamba-hamba-Ku yang berperang di jalanku lalu mereka terbunuh, atau orang-orang yang disakiti dan berjihad di jalanku. Masukkan mereka ke dalam syurga. Maka merekapun masuk syurga dengan tanpa hisab. Lalu para malaikat datang dan bersujud. Mereka mengatakan: Wahai Robb kami, kami senantiasa bertasbih dan mensucikan-Mu siang dan malam. Siapakah mereka yang lebih Engkau utamakan daripada kami itu? Maka Alloh berfirman: Mereka adalah hamba-hamba-Ku yang berperang di jalan-Ku dan mereka disakiti di jalan-Ku. Lalu para malaikat masuk menemui mereka dari setiap pintu dan mengatakan kepada mereka: Salam sejahtera atas kalian dengan kesabaran kalian, sungguh ini adalah tempat tinggal yang baik.
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas rodliyallohu 'anhuma, ia berkata: Rosululloh shollallohu 'alaihi wa sallam bersabda:
اَلشُّهَدَاءُ عَلَى بَارِقِ نَهْرِ بَابِ الْجَنَّةِ فِيْ قُبَّةٍ خَضْرَاءَ يَخْرُجُ عَلَيْهِمْ رِزْقُهُمْ مِنَ الْجَنَّةِ بُكْرَةً وَعَشِيَّا
Syuhada' itu berada di hulu sungai pintu syurga, dalam sebuah qubbah hijau yang mana rizki mereka keluar kepada mereka dari syurga setuap pagi dan sore.
Dan diriwayatkan dari Jabir rodliyallohu 'anhu, ia berkata: Dahulu pernah Rosululloh shollallohu 'alaihi wa sallam menemuiku lalu beliau bersabda kepadaku: Wahai Jabir, kenapa kulihat engkau sedih? Saya jawab: Wahai Rosululloh, ayahku mati syahid. Pada perang Uhud ia terbunuh sedangkan dia meninggalkan tanggungan keluarga dan hutang. Rosululloh bersabda: Maukah engkau kuberitahukan tentang bagaimana ayahmu berjumpa dengan Alloh? Jabir melanjutkan kisahnya: Kujawab: Baiklah wahai Rosululloh. Beliau bersabda: Alloh tidak mengajak bicara seorangpun kecuali dari balik hijab (tabir), namun Alloh telah menghidupkan ayahmu lalu berbicara dengannya secara langsung tanpa hijab. Lalu Alloh berfirman: Wahai hamba-Ku berangan-anganlah kepadaku niscaya Aku berikan kepadamu apa yang engkau angankan itu. Ia menjawab: Wahai Robbku, hidupkanlah aku kembali, lalu aku terbunuh kembali di jalan-Mu untuk kedua kalianya. Alloh 'azza wa jalla berfirman: Sesungguhnya telah Aku tetapkan bahwasanya mereka (yang telah mati) itu tidak akan dikembalikan (ke dunia). Jabir kembali menuturkan: Dan turunlah ayat ini:
وَلاَ تَحْسَبَنَّ الَّذِيْنَ قُتِلُوْا فِيْ سَبِيْلِ اللهِ أَمْوَاتًا
Dan janganlah sekali-kali kamu mengira bahwasanya orang-orang yang terbunuh di jalan Alloh itu mati…
Diriwayatkan dari Jabir bin Abdillah rodliyallohu 'anhuma, ia berkata: Tatkala ayahky terbunuh, aku singkap pakaiannya dari wajahnya, aku menangis dan orang-orang melarangku darinya sedangkan Nabi shollallohu 'alaihi wa sallam tidak melarangku. Lalu bibiku Fathimah pun menangis. Maka Nabi shollallohu 'alaihi wa sallam bersabda: Engka menangis atau engkau tidak menangis (wahai Fathimah) sedangkan para Malaikat terus menaunginya dengan sayap-sayapnya sampai kalian mengangkatnya. Hadits ini diriwayatkan pula dari jalur Ibnu Juroij, ia mengatakan: Muhammad bin Al Munkadir telah bercerita kepadaku, bahwasanya ia telah mendengar Jabir rodliyallohu 'anhu berkata…
Diriwayatkan dari Masruq, ia berkata: Kami bertanya kepada Abdulloh tentang ayat ini:
وَلاَ تَحْسَبَنَّ الَّذِيْنَ قُتِلُوْا فِيْ سَبِيْلِ اللهِ أَمْوَاتًا بَلْ أَحْيَاءٌ عِنْدَ رَبِّهِمْ يُرْزَقُوْنَ
Dan janganlah sekali-kali kamu mengira bahwasanya orang-orang yang terbunuh di jalan Alloh itu mati, akan tetapi mereka itu hidup di sisi Robb mereka diberi rizki.
Abdulloh berkata: Kami telah menanyakan hal itu kepada Rosululloh shollallohu 'alaihi wa sallam, lalu beliau bersabda:
أَرْوَاحُهُمْ فِي جَوْفِ طَيْرٍ خُضْرٍ، لَهَا قَنَادِيْلُ مُعَلَّقَةٌ بِالْعَرْشِ، تَسْرَحُ مِنَ الْجَنَّةِ حَيْثُ شَاءَتْ، ثُمَّ تَأْوِي إِلَى تِلْكَ الْقَنَادِيْلَ، فَاطَّلَعَ إِلَيْهِمْ رَبُّهُمُ اطِّلاَعَةً فَقَالَ: هَلْ تَشْتَهُوْنَ شَيْئاً؟ قَالُوْا: أَيُّ شَيْءٍ نَشْتَهِي وَنَحْنُ نَسْرَحُ مِنَ الْجَنَّةِ حَيْثُ شِئْنَا، فَفَعَلَ ذَلِكَ بِهِمْ ثَلاَثَ مَرَّاتٍ، فَلَمَّا رَأَوْا أَنَّهُمْ لَنْ يُتْرَكُوْا مِنْ أَنْ يُسْأَلُوْا قَالُوْا: يَا رَبُّ نُرِيْدُ أَنْ تَرُدَّ أَرْوَاحَنَا فِيْ أَجْسَادِنَا حَتَّى نُقْتَلَ فِيْ سَبِيْلِكَ مَرَّةً أُخْرَى. فَلَمَّا رَأَى أَنْ لَيْسَ لَهُمْ حَاجَة تُرِكُوْا
Roh-roh mereka berada di tembolok burung hijau yang memiliki lampu-lampu yang tergantung di 'arsy, mereka pergi ke syurga sesuka mereka. Kemudian kembali ke lampu-lampu tersebut. Lalu Robb mereka melongok kepada mereka dan berfirman: Apakah kalian menginginkan sesuatu? Mereka menjawab: Apa lagi yang kami inginkan sedangkan kami bisa pergi ke syurga sesuka kami. Lalu Alloh berfirman seperti kepada mereka itu tiga kali. Lalu tatkala mereka mengira tidak akan dibiarkan untuk tidak meminta, maka mereka berkata: Wahai Robb kami, kami ingin roh kami dikembalikan ke jasad kami sehingga kami bisa terbunuh kembali di jalan-Mu satu kali lagi. Lalu tatkala Alloh melihat bahwa mereka sudah tidak membutuhkan apa-apa lagi, Allohpun meninggalkan mereka.
Diriwayatkan dari Anas bin Malik rodliyallohu 'anhu, ia berkata: Pada waktu perang Badar Haritsah terbunuh sedangkan ketika itu ia masih remaja. Lalu datanglah ibunya kepada Nabi shollallohu 'alaihi wa sallam lalu berkata: Wahai Rosululloh, engkau telah mengetahui posisi Haritsah dariku, jika ia di syurga maka aku akan sabar, namun jika tidak maka apa kiranya yang akan aku perbuat. Maka beliau bersabda: Celaka engkau, atau engkau telah kehilangan anakmu, atau apakah hanya satu syurga?! Sesungguhnya syurga itu banyak sedangkan anakmu benar-benar berada di syurga Firdaus.
Dan diriwayatkan dari Anas rodliyallohu 'anhu, bahwasanya Nabi shollallohu 'alaihi wa sallam bersabda:
إِذَا وَقَفَ الْعِبَادُ لِلْحِسَابِ، جَاءَ قَوْمٌ وَاضِعُوْا سُيُوْفِهِمْ عَلَى رِقَابِهِمْ تَقْطُرُ دَماً، فَازْدَحما عَلَى بَابِ الْجَنَّةِ، فَقِيْلَ مَنْ هَؤُلاَءِ؟ قِيْلَ: اَلشُّهَدَاءُ كَانُوْا أَحْيَاءً مَرْزُوْقِيْنَ
Apabila manusia berdiri untuk memperhitungkan amalannya, datanglah sekelompok orang yang meletakkan pedang mereka di pundak mereka yang masih meneteskan darah. Lalu mereka berjubel di depan pintu syurga. Lalu dikatakan: Siapakah mereka itu? Maka dijawab: Mereka adalah para syuhda' yang mana mereka itu hidup diberi rizki.
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas rodliyallohu 'anhuma, ia berkata: Rosululloh shollallohu 'alaihi wa sallam bersabda:
اَلشُّهَدَاءُ عَلَى بَارِقِ نَهْرٍ فِيْ قُبَّةٍ خَضْرَاءَ يَخْرُجُ عَلَيْهِمْ رِزْقُهُمْ مِنَ الْجَنَّةِ بُكْرَةً وَعَشِيّاً
Para syuhada' itu berada di hulu sungai di dalam qubbqh hijau yangmana rizki mereka keluar kepada mereka dari syurga setiap pagi dan sore.
Diriwayatkan dari Abdulloh bin Amr bin Al 'Ash rodliyallohu 'anhuma, bahwasanya Rosululloh shollallohu 'alaihi wa sallam bersabda:
يُغْفَرُ لِلشَّهِيْدِ كُلُّ ذَنْبٍ إِلاَّ الدَّيْن
Orang yang mati syahid itu diampuni segala dosanya kecuali hutang.
Diriwayatkan dari Kholid bin Mi'dan, ia berkata:
اَلشُّهَدَاءُ أُمَنَاءُ اللهِ قُتِلُوْا أَوْ مَاتُوْا عَلَى فِرَشِهِمْ
Para syuhada' itu adalah orang-orang kepercayaan Alloh, baik mereka itu terbunuh atau mati di atas kasur mereka.
Diriwayatkan dari Nu'aim bin Himar, bahwasanya ada seseorang yang bertanya kepada Nabi shollallohu 'alaihi wa sallam: Syuhada' yang paling baik itu yang bagaimana? Beliau menjawab:
اَلَّذِيْنَ إِنْ يَلْقَوْا فِي الصَّفِّ لاَ يُلْفِتُوْنَ وُجُوْهَهُمْ حَتَّى يُقْتَلُوْا، أُوْلَئِكَ يَنْطَلِقُوْنَ فِي الْغُرَفِ الْعُلَى مِنَ الْجَنَّةِ، وَيَضْحَكُ إِلَيْهِمْ رَبُّهُمْ، وَإِذَا ضَحِكَ رَبُّكَ إِلَى عَبْدٍ فِي الدُّنْيَا فَلاَ حِسَابَ عَلَيْهِ
Orang-orang yang menceburksn diri ke dalam barisan kemudian mereka tidak menolehkan wajah mereka sampai mereka terbunuh. Mereka itu berada di kamar-kamar yang paling tinggi di dalam syurga, dan Robb mereka tertawa kepada mereka, dan apabila Robbmu telah tertawa terhadap seseorang didunia maka orang itu tidak akan di hisab (dihitung amalnya).
Diriwayatkan dari Ubadah bin Ash Shomit rodliyallohu 'anhu, bahwasanya Nabi shollallohu 'alaihi wa sallam bersabda:
إِنَّ لِلشَّهِيْدِ عِنْدَ اللهِ سَبْعُ خِصَالٍ: أَنْ يُغْفَرَ لَهُ فِي أَوَّلِ دَفْعَةٍ مِنْ دَمِهِ، وَيُرَى مَقْعَدُهُ مِنَ الجنة، وَيُحَلَّى حِلْيَةَ اْلإِيْمَانِ، وَيُجَارَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ، وَيَأْمَنَ مِنَ الْفَزَعِ اْلأَكْبَرِ، وَيُوْضَعَ عَلَى رَأْسِهِ تَاجُ الْوَقَارِ، اَلْيَاقُوْتَةُ مِنْهُ خَيْرٌ مِنَ الدُّنْيَا وَمَا فِيْهَا، وَيُزَوَّجُ ثِنْتَيْنِ وَسَبْعِيْنَ مِنَ الْحُوْرِ الْعِيْنِ، وَيُشَفَّعُ فِيْ سَبْعِيْنَ إِنْسَانًا مِنْ أَقَارِبِهِ
Sesungguhnya orang yang mati syahid itu mendapatkan tujuh hal di sisi Alloh: Dia diampuni sejak pertama kali darahnya memancar, ia melihat tempat duduknya di syurga, dia diberi perhiasan dengan hiasan iman, dia diselamatkan dari siksa kubur, dia diamankan dari kegoncangan yang besar (kiyamat), diletakkan di atas kepalanya mahkota kebesaran yang mana satu mutiaranya lebih baik daripada dunia dan seisinya, dia dinikahkan dengan 72 bidadari dan dia diberikan hak untuk memberi syafaat kepada 70 orang dari kerabatnya.
Diriwayatkan dari Anas rodliyallohu 'anhu ia berkata: Rosululloh shollallohu 'alaihi wa sallam bersabda:
غَدْوَةٌ فِيْ سَبِيْلِ اللهِ أَوْ رَوْحَةٌ خَيْرٌ مِنَ الدُّنْيَا وَمَا فِيْهَا، وَلَقَابُ قَوْسِ أَحَدِكُمْ أَوْ مَوْضِعُ قَدَمٍ مِنَ الْجَنَّةِ خَيْرٌ مِنَ الدُّنْيَا وَمَا فِيْهَا، وَلَوْ أَنَّ امْرَأَةً مِنْ نِسَاءِ أَهْلِ الْجَنَّةِ اطَّلَعَتْ إِلَى اْلأَرْضِ لَأَضَاءَتْ مَا بَيْنَهُمَا وَلَمَلَأَتْ مَا بَيْنَهُمَا رِيْحاً، وَلَنَصِيْفُهَا -يَعْنِي الْخِمَار- خَيْرٌ مِنَ الدُّنْيَا وَمَا فِيْهَا
Pergi pada waktu pagi atau pada waktu sore di jalan Alloh itu lebih baik daripada dunia dan seisinya. Dan busur kalian atau tempat kakinya di syurga itu lebih baik daripada dunia dan seisinya. Dan seandainya seorang wanita penduduk syurga melongok ke dunia pasti ia akan menerangi apa yang ada di antara keduanya dan pasti bau wanginya akan memenuhi apa yang ada di antara keduanya. Dan kerudungnya itu benar-benar lebih baik daripada dunia dan seisinya.
Dan diriwayatkan dari Ibnu Mas'ud rodliyallohu 'anhu bahwasanya Nabi shollallohu 'alaihi wa sallam bersabda:
إِنَّ الْمَرْأَةَ مِنْ نِسَاءِ أَهْلِ الْجَنَّةِ لَيُرَى بَيَاضُ سَاقِهَا مِنْ وَرَاءِ سَبْعِيْنَ حُلَّةً، حَتَّى يُرَى مُخُّهَا، وَذَلِكَ بِانَّ اللهَ عز وجل يَقُوْلُ: {كَأَنَّهُنَّ اْليَاقُوْتُ وَاْلمَرْجَانِ}
Sesungguhnya seorang wanita dari penduduk syurga itu betisnya yang putih itu benar-benar terlihat dari balik 70 lapis pakaian, sampai-sampai sungsumnya terlihat. Hal itu karena Alloh 'azza wa jalla berfirman: Seolah-olah mereka itu seperti Yaqut dan Marjan (sejenis batu mulia).
Dan saya akan mengakhiri risalah ini dengan beberapa kalimat tulisan saudara kita yang mulia Abu Mujzi-ah Asy Syami hafidhohulloh, semoga kalimat-kalimat tersebut dapat membangkitkan semangat dan memperkuat tekad setelah ayat-ayat dan hadits-hadits tersebut di atas:
قُمْ يَا أَخِيْ وَأَفْرِدْ إِلَهَكَ بِالْعِبَــادَةِ
وَاكْفُرْ بِكُلِّ طَاغُوْتٍٍ قَدْ زَعَمَ الْقِيَادَةَ
وَاعْمَلْ لِدِيْنِ اللهِ لاَ تَخْشَى الْـوَغَـى
لاَ تَخْشَى تَنْكِيْلاً وَسِجْناً أَوْ إِبَــادَةً
أَكْثِرْ مِنَ الطَّاعَاتِ لاَ تَنْسَى الْجِهَـادَ
فَذَاكَ فِي الدَّارَيْنِ دَرْبُ سَعَـــادَةٍ
وَجُدْ بِبَذْلِ الرُّوْحِ فِي ذَاتِ اْلإِلَــهِ
فَإِنْ فَعَلْتَ فَقَدْ أَصَبْتَ شَـــهَادَةً
وَابْرَأْ بِنَفْسِكَ أَنْ تَكُوْنَ مُــرَائِـيًا
لاَ تَرْجُوْ مَدْحاً أَوْ ثَنَاءً وَإِشَـــادَةً
وَاعْلَمْ أَخَا اْلإِسْلاَمِ إِنْ وُضِعَ السِّلاَحُ
فَلَنْ يُعْرَفَ لِلدِّيْنِ فِي اْلأَرْضِ سِيَـادَةً
Bangunlah saudaraku dan esakanlah Alloh dalam beribadah …
Dan ingkarilah semua thoghut yang mengendalikan kekuasaan …
Dan berjuanglah untuk agama Alloh, jangan takut perang …
Jangan takut dengan siksaan, penjara dan pembantaian …
Perbanyaklah ibadah dan jangan lupakan jihad …
Itu semua adalah jalan menuju kebahagiaan di dunia dan akherat …
Korbankanlah nyawamu di jalan Alloh semata …
Jika engkau lakukan itu berarti engkau telah meraih syahadah …
Jauhkanlah dirimu dari sikap riya' …
Jangan mengharap pujian atau sanjungan …
Dan ketahuilah wahai saudaraku se Islam jika senjata itu diletakkan …
Maka agama ini tidak akan berkuasa di muka bumi …